Jumat, 01 Januari 2016

Di Stasiun Tegal




senja yang binar
bayangmu bagai perdu mawar
jatuh di antara rel kereta yang berjajar
kata demi kata terkapar, aku luluh terbakar
gagap dalam getar-getar

kuterima salammu dengan gemetar
antara rindu dan bahagia berkelebat sangar
jarak yang sedepa, jantung yang penuh debar
ah, aku kian mabuk menggelepar!

Tegal, 27 November 2015 (E)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar