Jumat, 01 Januari 2016

Musim Penghujan Di Matamu




di matamu, musim penghujan telah datang
gerimis yang pecah sebagai isyarat mendung
daun-daun kemuning yang basah di ujung petang
seperti nyanyi kesedihan yang tak terbendung
memeta bayangan rindu berulang-ulang
di matamu, musim penghujan membawa kenang
begitu gempita penuh nyalang
seperti sorak kanak-kanak di ujung rembang
teriakkan sebait kidung
ingatan pun jatuh menetes-netes; tak terhitung

Meruya, 17 Desember 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar