Jumat, 01 Januari 2016

Serentang Rindu (2)




hujan yang jatuh di matamu
dan wangi tubuhmu yang memendam rindu
menjadi puisipuisi di setiap rimbun waktu
serentang pelukan adalah ruang tunggu
yang telah ditakdirkan di dalam dadaku

Kedoya, 08122015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar