Rabu, 01 April 2015

Setelah Kau Pergi


daun-daun jatuh berguguran
angin berembus pelan
tak ada lagi derai tawa
hanya air mata jatuh di jendela

kau yang menggenggam bara
menyulut api di tengah luka
goresan demi goresan kau torehkan
begitu nyeri, bercucuran

aku yang dingin sepenuh gigil
gemuruh suara ingin memanggil
namun tak juga tersentuh dinding kalbu
menahan isak, waktu ke waktu

Tangerang, 27 Januari 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar