Rabu, 01 April 2015

Tentang Senja Yang Pernah Ditinggalkan


kau tanam luka di jantungku
pedih, begitu lebam membiru
mataku. hatiku. nadiku. semua kau tandai satu persatu
hingga berjatuhan air mata dirajam waktu

sementara kau seperti kupu-kupu kuning
yang bebas beterbangan
dari kuncup mawar yang paling
mekar. hingga ke mawar lain yang lebih menawan

diam-diam kukirim tanya
siapa yang telah menikam senja?
menancapkan belati ke dadanya
hingga langit tak lagi merona jingga

maghrib telah usai
namun luka masih tetap terburai
begitu banyak keinginan yang tiba-tiba layu
ah, ini tahun ke berapa aku mengenalmu?

Tangerang, 12/03/2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar