aku berkaca
nampak seraut wajah muara segala
kau yang lebih banyak melepaskan tatap mata
dibanding mengurai kata
kau yang datang dari balik selat
tentang pelaut yang sarat hikayat
sorot matamu bagai savana menghamparkan selaksa oase di tepi
cakrawala
aku mengingatmu sebagai lelaki pemilik lautan
ibarat gelombang dari timur yang dikirim bersama deru angin
kembali kutatap cermin di hadapanku
sekuat tenaga kucari wajahku
namun hati tak menemu
sedang rindu telah tertuju
: kau
Tangerang, 20.09.2014
*
Dimuat di Koran Madura - 26 Sept' 14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar