kutemukan helai rambutmu di halaman buku itu
kubaca setiap paragraph yang jatuh
merapal harap yang barangkali singgah
menenun penantian dengan tabah
dari lembar-lembar yang masih gaduh
pada senja yang basah
riak rindu kian tak tahu arah
aku terperangkap dalam nostalgia
lebur di antara air mata dan bahagia
lalu kita menyesap rindu di pinggiran yang sama
pada secangkir kopi yang berbeda
sambil mengingat pertemuan pertama
kini bayangmu pergi
kau ubah sapa menjadi sepi
dan aku mati raga!
Ciledug, 15.08.2014
* Dimuat di buku
Sang
Peneroka: (Penerbit Gambang, 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar