kita
akan menua bersama
menatap
senja dari jendela yang terbuka
aku
di sini, kau di sana
dan angin adalah hasrat yang tak khatam
mencumbu tubuh dalam diam
membiarkan sepotong hati memeluk luka
sebab kesetiaan akan menjelma rahasia
yang mengikhlaskan jejak-jejak waktu
tertinggal di sisa umurku
pada bebatu di bawah pohon waru
sederhana
saja...
aku
ingin selalu menjadi seseorang
yang
namanya kau sebut dengan gugup
menjadi
sebab dari semua benderang
dan
bahagia yang kau kecup
Meruya,
21 Oktober 2014
*
Dimuat di Solo Pos - 9 November 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar