sunyi
adalah secangkir pekat ingatan. saat lelah menyatu di ujung malam. bayangkanlah
hitam yang jatuh sebagai malapetaka kesepian. tak ada putih, tak ada abu-abu,
tak ada apa pun di antara keduanya.
sepoci
kenangan yang disuguhkan semesta, ialah waktu yang tak dapat diterka. ialah
musim hujan yang tiba-tiba hadir di penghujung kemarau. hingga gigilmu sanggup
memecah lautan luka.
jika
kau dengar gerimis senja berbisik, raciklah secangkir kopi. kusesap hingga
ampas terakhir di dasar cangkir. lalu biarkan aku terus menulis, membaca dan
mengeja namamu: lelakiku.
Kedoya,
19/12/2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar