Sabtu, pukul sepuluh pagi. Aku selalu menantikan saat itu. Kurasa kau pun tahu
Sebabnya.
Hari-hari berlalu begitu tergesa. Tiba-tiba kita merasa telah diamuk rindu
setinggi ombak.
Sabtu,
pukul sepuluh pagi. Ketika rindu telah menjadi serangkaian epitaf. Dan aku
menjadikan beranda rumah laksana pantaimu. Tempat ombak dan buih berkejaran.
Hempas dalam gejolak.
Sabtu,
pukul sepuluh pagi. Aku tersesat di semestamu!
Tangerang,
08/11/2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar