Aku kini telah jatuh pada hati yang tak utuh, hatimu. Semua episode tentangmu adalah menyedihkan, sekaligus mendebarkan, bagai dua arah mata angin yang berbeda. Selatan adalah tempatmu menunaikan semua kewajiban. Dan utara adalah aku, yang senantiasa memelukmu dalam doa-doa.
Berharap,
kehilangan demi kehilangan akan membawa kau-aku pada sebuah kerinduan yang
paling sempurna. Di sana tak ada lagi jarak atau jeda yang menghalangi semesta
kenang.
Karenanya
kita percaya, bahwa cinta yang dipersatukan dalam secangkir kopi --meski selalu
kehilangan pagi-- tak akan lekang oleh waktu. Dan kau, tak akan pernah lupa
jalan pulang.
Tangerang,
26/10/2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar