laut
dan kota-kota membagi dua pulau ini. begitu pula rindu dan rahasia yang singgah
di ruas pagi. sehamparan ingatan yang tak berujung, tak bertepi. seperti
gambaran bulatnya bumi. tanpa alih-alih atau aba-aba, kaubuat tanda tanya
menjadi labirin teka-teki.
hujan
maret baru saja beranjak. tiba-tiba aku merasa terjebak. pada sepasang gigil di
gugusan matamu. adakah jeda tak menghapuskan semua takdir itu? atau aku yang
terlalu lama berharap melupakanmu? menghapus segala
kenang dalam memoriku.
pada
sebentang peta, aku belajar membaca. memahami segala tanda. menanti hingga
cuaca mereda. sebelum aku menemukanmu sebagai kisah yang paling mawar. sebagai
getar yang paling debar.
Bandung,
25.03.2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar