kenangan
tinggalkan bercak pada halaman akhir
hurufhuruf
berlompatan mencari takdir
sajaksajak
terlepas dari pangkal waktu
rimbun mencari sang empu baru
tak sabar melukai sepasang dada
muara pelukan yang pernah ada
kenangan
alpa membaca katakata
mengarsir
air mata pada mejameja
lekat
membentangkan nyeri pilu di atas tubuhnya
seperti
kesedihan yang dijatuhkan berkalikali
tanpa
henti
kenangan
menyala membakar dirinya
menelan
tubuh kata dalam satu bahasa
luka;
begitu tibatiba datang menyapa
meruncingkan
ingatan demi ingatan yang meraja
meletakkan
tanda seru pada sampul buku
"ini
bukan milikku!"
Tangerang,
28022016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar