pada setiap ruas simpang, ia memberi tanda
seperti
segaris cahaya
yang
menyala di antara gelap cuaca
menerjemahkan segala keterasingan yang tersisa
tanpa tahu harus menuju sesiapa
pada
sepasang mata, ia menjadi petunjuk arah
semacam
peta yang melewati pintu-pintu sejarah
sebagai
isyarat yang selalu mengiringi langkah
sebagai
liku luka di sebentang tanah
yang
tak sudah-sudah
pada
titik-titik air yang bergulir, ia seumpama pesan
jatuh
di dada waktu serupa hujan
angkuh
bergelayut pada kaki-kaki awan
adalah
penerang pada tiap batas perjalanan
yang
memulangkan segenap gigil kenangan
Tangerang,
4 April 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar