yang berkhianat di antara waktu
huruf-huruf
berlari menemu titik tuju
renggang
di antara baris yang satu
menuju persinggahan itu
mungkin juga tak berakhir di situ
namun
jarak, seperti nyanyian musim
mei
yang menyeru-nyeru dengan intim
meminta
perihal kenangan yang berguguran
seperti
ingatan tentang kepedihan
yang
terus menerus dijatuhkan
di
mataku, juga matamu
selalu
ada jeda yang senantiasa mengetuk pintu
mencemaskan
segala yang kelak berlalu
seperti
deretan usia
yang
merambat cepat pada ruang sela
muasal
dari segala
Tangerang,
29 Mei 2016 (E)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar