membaca pesanmu berulang kali
mungkin
engkau adalah musim penghujan
yang
bergerak meninggalkan kenangan
melampaui segenap kecemasan
sampai di musim lain, di penghujung hari
semacam
kemarau di awal bulan
saat
engkau lupa memberi kabar kepergian
sementara
dadaku tak mampu menampung kesedihan
perpisahan
ternyata tak semudah apa yang air mata jatuhkan
ingatan
demi ingatan lengang dihempas genangan
aku
gagal membaca pesanmu
di
ruangan ini, tiba-tiba rinduku meruncing pilu
Kedoya,
4 Mei 2015 (E)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar