:
Chairil Anwar
cemara
menderai sampai jauh
meliuk-liuk
dipeluk angin
pada namamu yang berpendar bagai suluh
aku mulai menatah pena, menuliskan ingin
cemara
menderai sampai jauh
kesiur
angin meniupnya ke ujung waktu
aku
tahu kau bukan orang yang angkuh
dijeda
kematian sekalipun kau tetap penerokaku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar