gelombang pada laut matamu begitu tenang
membuat
ombak di dadaku lupa arah pulang
setumpuk
luka yang kutemukan dari pergimu yang panjang
kusebut itu sebagai buih kehilangan
yang pernah singgah di karang ingatan
"tinggallah
kali ini lebih lama
jauh
lebih lama dari kali pertama kau tiba
lebih
lama pada kali kedua kita jumpa
lebih
lama sejak kali ketiga peluk-cium yang tak mereda
lebih
lama di kali kesekian kutersesat pada segala pertanda..."
hingga
kecipak air laut menghempas batu-batu
namaku
masih bergemuruh, melekat di dada kirimu
Tangerang,
14.03.2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar