yang berdetak di jantung kiriku
mengalir
deras dalam pembuluh waktu
hanyut
merobek kesepian demi kesepian
bertumbuh
dalam aroma keheningan
aku
menamainya sebagai ceruk ingatan
dari
riuhnya tepukan
hingga
lenguh samar di antara pelukan
tak
ada yang menyamai wangi kerinduan
dan
kita sepakat penantian adalah doa
adalah
mataku yang memejam menyebut sederet nama
pada
akhirnya kita aminkan saja semua permintaan
segala
kemungkinan-kemungkinan
serta
ancaman kehilangan
sebagai
bagian dari sebuah perjalanan
Tangerang,
2 Februari 2016 (E)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar