:
AA
sepasang
kelingking yang bertautan
menjadi
nostalgia pada beranda kenangan
sejak
kukenal sebuah hari yang tak biasa
namamu kerap jatuh-bangun dalam ingatan
seperti pagi di rimbun naungan akasia
menafsir
angka dua puluh tujuh pada almanac
kata-kata
pun enggan beranjak
ketika
waktu singgah di pintu asa
doa-doa
membumbung tinggi, ke batas angkasa
seperti
daun sajak tersangkut di ranting usia
pada
gerimis akhir april yang biru
aku
menabuhkan amin di rebah dadamu
Tangerang,
27-04-2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar