kita sering mengenang stasiun, juga gerbong kereta
tempat
kita diamdiam berciuman dan berjumpa
sepanjang
minggu yang tersisa
lalu
kita berjalan, tanpa menoleh tanpa katakata
melupakan
segala, mengalpakan cerita
almanak
begitu tabah berganti rupa
hari
demi hari mulai bertanggalan
berjatuhan
serupa daun kenangan
gugur
merindu di kelopak mata
menyusup
dalam pekat ingatan
kita
kembali mengenang stasiun, juga gerbong kereta
tempat
kita diamdiam berciuman dan berjumpa
sambil
menghitung waktu yang tersisa
menit
ke menit melewati banyak kota
kelak
akan kita catat kembali ciuman demi ciuman, di gerbong kereta
Sepanjang
Ciledug-Kedoya, 21012016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar