pintu di dadamu yang senantiasa terbuka
hingga
mataku binar tertawan rasa
sungguh
aku tak ingin malam berlalu segera
agar dapat kugambar mimpi-mimpi penuh cerita
tentang bintang-bintang yang tertawa
atau bulan setengah di luasnya angkasa
meski kelak pagi datang terlambat sambangi cakrawala
sementara kau-aku masih khidmat memeluk asa
apakah
surga begitu dekat dengan bumi?
hingga
tak ada lagi jeda yang berarti
selain
puisi yang bernyanyi di dalam hati
Tangerang,
14022016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar