Selasa, 31 Maret 2015

Jalan Menujumu



jalan menujumu kian mengabut
kesiur angin serupa kalut
kata-kata membentur karang
pecah dalam igauan panjang
kita sama-sama mencintai sepi
setelah percakapan terhenti

cadas yang terjal dan berliku
masih tegak seperti dulu
betapa sulit memahat ingat
di mata yang telah tersesat
kau-aku bagai bebatu
yang senantiasa dirajam ngilu

jalan menujumu tinggal sebentang angan
tapi siapa yang sanggup membunuh kenangan?

Tangerang, 4/11/2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar