Selasa, 31 Maret 2015

Mei



Mei, aku mengenalmu lewat layar
tanpa pernah terlebih dahulu mengertimu benar-benar
hingga saat itu pun aku masih tetap belajar
memahami kuncup-kuncup yang telah mekar

Mei, kau hadir diam-diam dalam tawa
dalam gurau dan canda
tak pernah terpikir akan ada air mata
yang kini menjadi sahabat setia

Mei, secepat kau datang di kalbu
secepat itu pula kau berlalu
menghilang dari arah tuju
entah kemana kau melaju

Kedoya, 12.08.2014

* Dimuat di buku Sang Peneroka: Antologi 106 Penyair Indonesia Dan Ulasan Terhadap Karya-Karya Kurniawan Junaedhie (Penerbit Gambang, 2014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar