Selasa, 31 Maret 2015

Rindu Yang Kesekian Kali


dua puluh enam aksara yang aku punya
tak akan mampu menafsirkan bahasa cinta
yang jatuh tepat di kedua matamu
ada gemuruh angin yang menggoncangkan lonceng
ada debur ombak yang memecah karang
dan akan selalu ada malam-malam yang memabukkan kenang

di ujung lidah, kata-kata pun pecah
tapi rindu tak kenal menyerah
disusunnya kembali kepingan yang tergeletak pasrah
lalu menjelma petang
agar rindu tahu jalan pulang
menuju rumahmu yang rimbun saying

Tangerang, 18 Oktober 2014

* Dimuat di Solo Pos - 9 November 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar