Selasa, 31 Maret 2015

Lelaki Dan Secangkir Kopi



sunyi adalah secangkir pekat ingatan. saat lelah menyatu di ujung malam. bayangkanlah hitam yang jatuh sebagai malapetaka kesepian. tak ada putih, tak ada abu-abu, tak ada apa pun di antara keduanya.

sepoci kenangan yang disuguhkan semesta, ialah waktu yang tak dapat diterka. ialah musim hujan yang tiba-tiba hadir di penghujung kemarau. hingga gigilmu sanggup memecah lautan luka.

jika kau dengar gerimis senja berbisik, raciklah secangkir kopi. kusesap hingga ampas terakhir di dasar cangkir. lalu biarkan aku terus menulis, membaca dan mengeja namamu: lelakiku.

Kedoya, 19/12/2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar