Jumat, 29 Juli 2016

Aku Membacamu



laut dan kota-kota membagi dua pulau ini. begitu pula rindu dan rahasia yang singgah di ruas pagi. sehamparan ingatan yang tak berujung, tak bertepi. seperti gambaran bulatnya bumi. tanpa alih-alih atau aba-aba, kaubuat tanda tanya menjadi labirin teka-teki.

hujan maret baru saja beranjak. tiba-tiba aku merasa terjebak. pada sepasang gigil di gugusan matamu. adakah jeda tak menghapuskan semua takdir itu? atau aku yang terlalu lama berharap melupakanmu? menghapus segala kenang dalam memoriku.

pada sebentang peta, aku belajar membaca. memahami segala tanda. menanti hingga cuaca mereda. sebelum aku menemukanmu sebagai kisah yang paling mawar. sebagai getar yang paling debar.

Bandung, 25.03.2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar