Jumat, 29 Juli 2016

Kasmaran


pintu di dadamu yang senantiasa terbuka
hingga mataku binar tertawan rasa
sungguh aku tak ingin malam berlalu segera
agar dapat kugambar mimpi-mimpi penuh cerita
tentang bintang-bintang yang tertawa
atau bulan setengah di luasnya angkasa
meski kelak pagi datang terlambat sambangi cakrawala
sementara kau-aku masih khidmat memeluk asa

apakah surga begitu dekat dengan bumi?
hingga tak ada lagi jeda yang berarti
selain puisi yang bernyanyi di dalam hati

Tangerang, 14022016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar