Jumat, 29 Juli 2016

Membaca Pesan


membaca pesanmu berulang kali
mungkin engkau adalah musim penghujan
yang bergerak meninggalkan kenangan
melampaui segenap kecemasan
sampai di musim lain, di penghujung hari

semacam kemarau di awal bulan
saat engkau lupa memberi kabar kepergian
sementara dadaku tak mampu menampung kesedihan
perpisahan ternyata tak semudah apa yang air mata jatuhkan
ingatan demi ingatan lengang dihempas genangan

aku gagal membaca pesanmu
di ruangan ini, tiba-tiba rinduku meruncing pilu

Kedoya, 4 Mei 2015 (E)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar