Jumat, 29 Juli 2016

Pecahan Bulan



pecahan bulan yang tumbuh di bola matamu yang hitam
seperti rindu yang kukirim tadi malam
begitu legam mengurai kepedihan demi kepedihan
sepi yang tak diinginkan
juga kepergian yang tak direncanakan
sementara separuh dadaku paham
bahwa yang berdetak di bawah jarum jam
ialah engkau pemilik rona kelam
seperti angka nol, yang jika dikalikan dengan angka berapa saja
maka tetap namamu yang selalu ada

Tangerang, 11022016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar