Jumat, 29 Juli 2016

Suluh


pada setiap ruas simpang, ia memberi tanda
seperti segaris cahaya
yang menyala di antara gelap cuaca
menerjemahkan segala keterasingan yang tersisa
tanpa tahu harus menuju sesiapa

pada sepasang mata, ia menjadi petunjuk arah
semacam peta yang melewati pintu-pintu sejarah
sebagai isyarat yang selalu mengiringi langkah
sebagai liku luka di sebentang tanah
yang tak sudah-sudah

pada titik-titik air yang bergulir, ia seumpama pesan
jatuh di dada waktu serupa hujan
angkuh bergelayut pada kaki-kaki awan
adalah penerang pada tiap batas perjalanan
yang memulangkan segenap gigil kenangan

Tangerang, 4 April 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar