Jumat, 29 Juli 2016

Nyanyian Balam


kerinduan senantiasa mengapung
di luas semesta yang penuh mendung
ketika nyanyian balam mengisyaratkan petang
selepas sajak bertebaran di ujung pematang

aku kembali menafsir kata per kata
meski bibirmu tak mengucap sepatah pun
kesalahan demi kesalahan yang sama
memuncak di ambang nyeri kegagalan
antara diam dan keheningan yang tiba-tiba

tegak berdiri di sebelah bayangmu
maka, adakah luka yang lebih dari ngilu
ketika almanak di dinding hanya membisu
telah putus segala harapku

menyeru namamu

Tangerang, 27 Mei 2016 (E)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar