Jumat, 29 Juli 2016

Hujan Kenangan Di Sepanjang Jalan


: rz

za, langit setengah retak saat aku mengingatmu. sepanjang cibiru hingga buahbatu, gumpalan awan berwarna kelabu. serupa mendung yang menahan cemburu. jalan-jalan tak lagi berbatu-batu seperti dulu. bahkan sepetak sawah di ujung perempatan itu tak lagi ada, katamu. hanya hujan yang masih setia bertandang dan menemani kotamu.

dari braga hingga wastukencana, kau ajak aku berlomba-lomba. menghitung berapa banyak bangunan-bangunan tua. yang masih menyimpan riwayat sejarah, atau sekedar keunikan semata. ah, tentu saja kau selalu lebih juara. sebab kau lahir dan berpijak di kota ini, za. dan aku akan berpura-pura merajuk, membuatmu kehilangan kata-kata.

jalan-jalan itu tak pernah berubah. meski aku kini hanya sekedar singgah. tapi kau, za, kau yang kini entah. padahal hujan masih tetap tercurah. jatuh di tanah yang sama, tanah yang maha tabah. yang diam-diam melipat ragam kenangan indah.

Tangerang, 22 Januari 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar